RSS

Pages

Kamis, 29 Agustus 2013

Laboratorium Manajemen Menengah



Perjuangan menjadi asisten manajemen menengah 

               Sebenarnya sejak melihat brosur tentang rekrutmen asisten manajemen menengah di mading lantai 3 kampus J1 udah ada niat untung coba menjadi asisten. Dan memang ingin mencari kesibukan di luar jam kuliah, tapi yang bermanfaat. Setelah melihat semua persyaratan dan saya pun memenuhi semua persyaratan untuk menjadi asisten mamen. Setelah niat itu, saya akhirnya memutuskan untuk membuat  surat lamaran, CV (riwayat hidup) dan print out IPK rangkuman sesuai persyaratan. Tapi ini saat ingin mengirim map itu, semua terbentur karena ga ada temen satupun dari kelas yang mau mendaftar menjadi asisten. Akhirnya map coklat itu hanya saya simpan di lemari selama 1 bulan. 

               Saat kelas saya untuk pertama kalinya masuk ke laboratorium menejemen menengah. KP saya waktu itu Ka Christian,  di akhir praktikum ka tian memberitahukan ada open rekrutmen di lab nya tersebut. Sedangkan rekrutmen itu paling lambat  lambat di kumpulkan hari Sabtu. Dan saya praktikum waktu itu hari jumat. Alhasil banyak teman teman saya yang mau mendaftar. Karena saya sudah punya semua persyaratan tersebut, jadi saya tidak terlalu sibuk mempersiapkan persyaratan untuk asisten seperti teman teman saya yang lain.

               Dari kelas saya 2EB26, kelas bontot  yang ada di kalimalang ada 8 orang yang mendaftar menjadi asisten yaitu : saya elsa, adi, brian, putra, anita, desy, fitria, riska. Dan hari senin nya langsung ujian tes tertulis di kampus E.  Seneng banget, karena banyak dari kelas yang tadinya ga ada yang mau daftar jadi banyak yang daftar. 

               Tapi sayang yang lolos untuk ke tes tutorial hanya saya, adi, brian, dan putra, semua cewe dari kelas ga ada yang lolos selain saya L jadi perempuan sendiri waktu tes tutorial. Tapi selama tes tutorial seru banget. Bener bener nguji mental dan kesiapan kita untuk menjadi asisten.  Saya sempet nangis di angkot setelah tes tutorial. Karena pada saat itu saya yakin ga akan lolos ke tahap wawancara. Karena saya terlalu banyak diam dan tidak bisa mengendalikan praktikan di kelas yang brisik. Tapi syukur alhamdulilah saya dapat sms pemberitahuan untuk mengikuti tes wawancara. J
              
               Pada saat tes wawancara yang tersisa dari kelas saya hanya saya, adi dan brian. Karena putra tidak lolos tes tutorial. Saya pikir, saat tes wawancara nanti saya harus rileks, dan sebisa mungkin menjawab dengan tegas. Untung aja yang wawancara hampir keseluruhan kaka kaka asisten kalimalang. Dan di sana juga ada ka christian.  KP saya dulu saat praktikum. Saya juga jadi percaya diri J Saat wawancara suasananya Sangat santai, sama sekali ga seperti sedang tes asisten. Seperti sedang ngobrol aja dengan kaka nya. Dan keyakinan saya lolos kembali udah 75%. Karena 25% nya saya masih kurang percaya diri karena banyak calon asisten yang lebih bagus dari saya. Dan terbentur juga, karena dari kelas saya masih ada 3 org yang lolos. Saat saya tanya2 sama kaka nya, jarang asisten yang 3 orang dalam 1 kelas. Jadi kemungkinan salah satu dari saya, adi dan brian pasti ada yang ga lolos.

               Pengumuman lolos wawancara pun udah 3 hari ga ada kabar. Saya jadi prismis juga akhirnya. Tapi pada sore hari sekitar jam stgah 6 sore, saya dapat sms bahwa saya lolos dan masih dapat mengikuti tes wawancara staf. Dan 3 teman saya juga lolos. 

               Tes wawancara staf ga seperti tes wawancara, tp lebih ke ngasih nasehat aja. Saya juga masih bingung masih ada yang gugur atau semua yang tersisa pasti lolos semua atau ga? Soalnya web mamen juga udah ga di update lagi. Tapi pada terakhir praktikum saya di lab mamen, ka christian keceplosan kalo katanya yang tes wawancara staf udah pasti lolos jadi asisten lab mamen. Seneng nya bangeeeeeet 

               Apa lagi setelah saya perhatiin selama praktikum di lab mamen dan selama saya ujian seleksi asisten,  laboratorium menejemen menengah itu friendly bangeet... ga seperti lab yang lain. Yang tegang dan antara junior dan senior itu seperti ada batu penghalang. Saya bersyukur banget jadi bagian dari laboratorium menejemen menegah. J akan jadi pengalaman paling berharga menjadi bagian dari mamen. J



~S.E.K.I.A.N~